WASPADAI ANAK ANAK DALAM BERMAIN FACEBOOK



Situs jejaring sosial yang marak belakangan ini seperti facebook, twitter dan google plus adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Dengan layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status teman atau kerabat. Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan positif. Jejaring sosial juga mempunyai dampak yang positif dan juga dampak negatif.
Facebook sebagai salah satu situs web jejaring sosial yang bisa bermanfaat untuk semua penggunanya. Jika digunakan dengan tepat, Anda bisa menikmati banyak pertemanan yang positif dan bermanfaat. Namun jangan mengendurkan kewaspadaan Anda, karena dibalik banyak manfaatnya, jika disalahgunakan maka Facebook bisa menjadi bahaya yang menghancurkan keluarga Anda. Selalu gunakan Facebook secara bijaksana. Bagi orang tua yang belum mengerti tentang teknologi Internet khususnya facebook , mempelajarinya merupakan tantangan tersendiri agar dapat memantau anak Anda, sedikitnya Anda harus mengerti tentang Internet. Belajarlah tentang bagaimana menggunakan email, chating atau memiliki akun Facebook. Dengan mengetahuinya, Anda juga dapat mengajari anak Anda tenatang hal ini. Bahkan Anda bisa menjadi teman Facebook anak Anda, sehingga bisa sekaligus memantau setiap update yang dilakukan anak Anda di Facebook. Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari teknologi. Bahkan banyak juga anggota Facebook adalah kaum lansia!
Bila orang dewasa saja mampu dibuat tergila-gila dengan Facebook, terlebih para remaja yang sedang pada masa yang senang berkenalan dan ingin menunjukkan jati dirinya. Facebook menjadi tempat virtual sebagai wadah pertemanan yang disukai mereka. Kurangnya pengalaman dari para remaja membuat mereka sering menjadi sasaran empuk para penjahat khususnya pemangsa seksual dan kaum pedofilia. Berbagai berita pada surat kabar memperlihatkan bahwa banyak anak yang meninggalkan rumah akibat berkenalan dengan seseorang dan kemungkinan merasa suka dengan teman baru tersebut. Padahal, belum diketahui secara pasti siapa orang tersebut, mengingat dalam dunia maya, seseorang bisa saja menutupi identitas sebenarnya. Bisa jadi orang tersebut mengaku sebagai anak muda yang lajang atau menyamar sebagai anak baik. Bila anak Anda sampai meninggalkan rumah untuk bertemu orang seperti itu, tentu dapat menimbulkan kerugian pada anak Anda sendiri dan mendatangkan kesedihan bagi keluarga. Oleh karenanya sebagai orang tua kita harus lebih waspada mengawasi anak anak dalam menggunakan jejaring sosial